Rabu, 06 Agustus 2014


SATU KAYU DESAIN

GAMBAR FURNITURE



Satu Kayu Desain


Satu Kayu Desain (SKD) merupakan Perusahaan Furniture yang berada di kota Temanggung tepatnya di Dusun Karang Senen Rt.06/04 Desa Traji, Kecamatan Parakan, Temanggung-Jawa Tengah. Perusahaan rumahan ini awal berdiri di Tahun 1999 dengan sumber daya yang masih sangat minim. Sang pemilik yang bernama Jumono awalnya adalah karyawan hotel. Lulusan SMA Negeri 1 Temanggung ini melanjutkan studinya setelah lulus SMA masuk jurusan perhotelan sehingga sampai akhirnya dapat bekerja di salah satu Hotel yang ada di Kota Semarang. Setelah beberapa tahun bekerja, pada tahun 1998 dia memutuskan untuk berwirausaha, khususnya di bidang usaha furniture. Mulai dari usaha kecil sedikit demi sedikit terus berkembang dengan melayani pesanan meubel lokal yang ada di sekitar kota Temanggung. Semakin berkembangnya usaha ini akhirnya dapat menembus pasar Internasional dengan semangat juang dibarengi Doa demi keberhasilan usaha yang dijalankan. Saat ini pesanan sudah mencapai negeri jiran Malaysia dengan pesanan untuk interior hotel maupun cafe.
Berikut contoh-contoh produknya :









 Selain gambar di atas masih banyak produk yang dihasilkan untuk berbagai kebutuhan furniture rumah tangga.

Selasa, 28 Desember 2010

geliat tim futsal management '08 undip

akhir-akhir ini saya rasa temen-temen futsal manj'08 makin rame, tambah kompak, tapi sayang belum pernah ikut turnamen resmi diluar kegiatan kampus. harapan kedepannya tim futsal management '08 bisa mengangkat piala tinggi-tinggi atas nama semua mahasiswa management '08, jadi mereka-mereka yang belum bisa aktif mengikuti perjalanan karir tim ini bisa ikut bangga.
ngomongin soal perkembangan karir, saya rasa mulai ada peningkatan di tim ini. Apakah teman-teman manj'08 bisa merasakannya juga???silakan renungkan di hati kalian-kalian, kalau perlu bisa comment di blog.ku ini!!setujukah anda???kilas balik di awal-awal kegiatan futsal dulu sangat memprihatinkan, kadang yang berangkat latihan cuma beberapa anak, gak sampai 10 orang. Alhamdulillah sekarang semua bisa jadi semangat.
pesen aja buat tim kita : tolong jaga kekompakan dan kerukunan antar anggota tim karna itu yang jadi titik balik kekuatan kita. Saling mengertilah antar anggota, jangan sampai ada yang merasa poooooollll sendiri, kita bisa karna ada dukungan orang lain. NO ANARKI, NO TAWURAN, JUST GOOD FOOTBALL
SALAM OLAHRAGA

Sabtu, 18 September 2010

Ikut Perihatin

Tahun ini para penduduk temanggung sedang mengalami masa yang sulit dalam menghadapi musim tembakau, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor cuaca yang tidak menentu. Seperti yang kita ketahui bahwa bulan Agustus-September adalah musim kemarau, tapi sampai saat ini masih sering terjadi hujan dan itu tidak hanya di daerah temanggung tapi juga merata hampir di seluruh Indonesia. Efeknya tentu saja pada kualitas tembakau yang kurang baik meskipun harga yang ditawarkan oleh para produsen rokok masih cukup tinggi dibanding pada tahun 2009. Banyak petani yang mengeluhkan hal tersebut. Itu sangat mungkin, karena jelas untuk saat ini tembakau masih menjadi andalan, masih menjadi sumber penghidupan yang penting bagi masyarakat. Keluhan yang dilontarkan berupa syarat yang harus dikeluarkan mulai dari menanam sampai memanen tidak memberikan hasil yang bagus, bahkan ada yang mengalami kerugian. Ditaksir kerugian bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Bagi semua petani tembakau semoga tahun ini bisa sukses dengan hasil yang memuaskan. Maju terus Temanggung!!!!!!

MERANGSANG KOMUNITAS BISNIS DENGAN JIWA WIRAUSAHA

Saat ini adalah zamannya ekonomi berbasis kewirausahaan (enterpreneurship). Meski sebelumnya, menjadi enterpreneur kelas mikro / kecil bukanlah kebanggaan, tetapi setelah era konglomerasi tumbang dan terbukti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu bertahan - bahkan banyak diantaranya justru tumbuh - sektor inilah yang oleh banyak kalangan termasuk pemerintah justru menjadi tumpuan pemulihan ekonomi negeri ini.
Belangkangan bahkan muncul fenomena mengesankan, banyak kalangan muda usia tampak lebih menyukai membangun usaha sendiri kendati kecil daripada menjadi profesional di perusahaan besar milik orang lain. Hal demikian pasti akan memberi dampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia, paling tidak dengan kondisi angka pengangguran yang tinggi ini kehadiran para pengusaha muda tersebut mampu memberikan lapangan pekerjaan.
Sekalipun persoalan pokok kewirausahaan juga belum tersentuh secara optimal, baik disadari oleh pemerintah maupun pelaku usahanya sendiri. Persoalan tersebut adalah masalah MENTAL! Menunggu peran pemerintah untuk bergerak menyentuh pembangkitan mental kewirausahaan rasanya lama sekali.
Berangkat dari kegelisahan yang sama guna merangsang bisnis berjiwa wirausaha, kumpulan beberapa usaha yang kebetulan semua bisnisnya masih menginduk di rumah ini menyatu dalam visi Jaringan "RumahUSAHA". Jaringan yang tiap waktu bertambah jumlah anggotanya ini adalah bukan sebagai lembaga komersial tapi sekaligus juga bukan lembaga swadaya masyarakat yang tujuan pendiriannya di bawah maksud-maksud politik tertentu. Tujuan pendiriannya murni 100% untuk pembangkitan kesadaran jiwa kewirausahaan untuk usaha siapapun, baik usaha kecil, mikro maupun kelas gurem!

Tembakau Di Sindoro Sumbing

Temanggung - Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dikenal sebagai daerah penghasil tembakau. Dari lereng pegunungan Sumbing dan Sindoro itu, tumbuh tembakau-tembakau terbaik untuk industri rokok kretek di Indonesia.
Dalam hawa sejuk pegunungan, budidaya tembakau menjadi penggerak roda ekonomi Temanggung. Ada ribuan petani yang hidup dari tanaman itu. Ada buruh pemelihara tanaman, buruh petik, buruh angkut, buruh rajang, pembuat keranjang hingga para grader atau juragan tembakau yang jadi pemasok pabrikan.

Namun menurut beberapa orang petani di Temanggung, bisnis tembakau itu gampang-gampang susah. Ancaman dan musuh utamanya adalah cuaca buruk atau hujan turun terus menerus menjelang panen. Sebab tanaman tembakau hanya bisa hidup jika musim kemarau dan tidak tahan air. Bila hujan turun, rusaklah daun tembakau yang siap panen itu.

"Bulan Agustus seharusnya sudah musim panas dan masa awal panenan, tapi nyatanya masih turun hujan. Cuaca ekstrem seperti ini yang jadi momok bagi petani," ungkap Subakir (45) salah seorang petani tembakau di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (31/8/2010).

Menurut dia, cuaca ekstrem seperti saat ini pernah terjadi pada tahun 2005 yang mengakibatkan petani banyak mengalami kerugian. Pada tahun 2005 hujan turun terus menerus sepanjang bulan Juli hingga September. Akibatnya rajangan tidak kering secara sempurna atau maksimal. Para petani berharap selama dua hari ke depan atau memasuki mangsa ketelu (ketiga-red) berdasarkan perhitungan Jawa adalah musim panas.

"Kalau cuaca panas terus ya untung, tapi kalau turun hujan ya buntung (rugi-red). Ancaman gagal panen itu bisa 50 persen bila cuaca buruk. Kita berharap bisa lebaran nanti," katanya.

Subakir mengatakan penanaman dimulai dengan mengolah tanah atau kebun yang sebelumnya ditanami palawija, cabe ataupun bawang merah. Sedang varietas tembakau yang ditanam adalah jenis Kemloko 1 dan 2 yang paling cocok di wilayah itu. Meski ada juga varietas lain seperti varietas Boyolali, Bligon, Kenanga dan Grompol.

"Yang paling cocok adalah Kemloko 1 dan 2," katanya.

Para petani menginvestasikan puluhan juta rupiah untuk penanaman tembakau. Satu hektar kebun tembakau butuh dana sekitar Rp 40 juta-50 juta. Dana sebesar itu dibutuhkan untuk biaya pengolahan lahan, pemeliharaan seperti pupuk, hingga panenan.

"Satu hektar bisa menghasilkan sekitar 8 kuintal tembakau kering. Untuk panenan awal ini tembakau masih dengan grade/kualitas A-C dengan harga jual berkisar Rp 50 ribu-100 ribu/kg," kata Subakir yang juga Kepala Desa Legoksari itu.

Uang untuk itu biasanya diambil dari tabungan yang berwujud perhiasan emas. Tidak banyak petani yang menyimpan uangnya di bank dengan alasan terlalu merepotkan. Petani akan ke bank bila menerima pembayaran hasil penjualan tembakau dalam bentuk uang cek. Saat akan menanam, harta benda berupa emas itu dijual. Mereka akan membeli emas kembali bila hasil panenan untung.

Sementara itu Agus Parmuji salah satu anggota Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menambahkan budidaya tembakau telah menggerakkan roda perekonomian di Temanggung dan sekitarnya. Keuntungan dari bisnis ini tidak hanya dinikmati oleh para petani, grader dan juragan pemasok tembakau ke pabrikan saja. Warga kabupaten di sekitar Temanggung juga turut menikmatinya.

Mereka ada yang menjadi buruh petik, buruh angkut hingga tukang sortir/pilih daun tembakau sebelum dirajang. Adalagi pengrajin keranjang tembakau yang terbuat dari bambu dan pelepah daun pisang. Satu keranjang tembakau dijual Rp 60 ribu. Rata-rata setiap desa membutuhkan 4 ribu-5 ribu keranjang selama musim panen.

"Sedangkan yang ngerayat atau bekerja sebagai buruh di rumah saya ini sebagian besar adalah orang dari Wonosobo dan Banjarnegara," ungkap Agus.

Menurut dia, mereka baik laki-laki maupun perempuan dewasa sengaja datang menjadi buruh setiap musim panen tembakau tiba. Mereka akan bekerja selama hampir 2 bulan di rumah milik para petani. Setiap rumah ada 2-4 orang buruh baik menjadi buruh petik, rajang dan angkut. Upah yang diterimanya berkisar Rp 30 ribu/hari.

"Makan tiga kali sehari kita yang nanggung. Tempat untuk tidur sudah kita siapkan. Menu makanan juga sama. Kalau keluarga kami makan untuk sahur dan buka dengan nasi jagung, menu mereka juga sama. Nggak ada yang beda," kata Agus.